- Indosat Ooredoo dipastikan mendapat izin operasi jaringan 5G di Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informatika Kemenkominfo telah menerbitkan Surat Keterangan Laik Operasi SKLO pada Senin 14/6. "Hari ini 14/6 Indosat juga telah berhasil menjadi operator telekomunikasi berikutnya yang mendapat Surat Keterangan Laik Operasi SKLO untuk komersialisasi layanan 5G," ungkap Menkominfo, Johnny G. Plate dalam keterangan resmi Kemenkominfo. Baca Juga OpenSignal Operator Seluler Indonesia Disarankan Hapus Jaringan 2G dan 3G Operator seluler yang identik dengan warna kuning itu sudah mengikuti uji laik sinyal 5G di Jakarta Pusat. Indosat Ooredoo menjadi provider kedua yang mendapat izin operasi jaringan 5G di Indonesia. Sebelumnya sudah ada Telkomsel yang lebih dulu bisa mengoperasikan jaringan 5G-nya di Tanah Air. Meski sama-sama menggunakan jaringan 5G, terdapat perbedaan di antara dua provider tersebut. Baca Juga Tarif Internet 5G Telkomsel Kuota 126GB Cuma Rp 26 Ribu, Wilayah 5G Ini Siap Dicoba! Lantas, apa saja perbedaannya? lanjut ke halaman selanjutnya ya! * Pita Frekuensi Berdasarkan keterangan Kemenkominfo, Indosat Ooredoo menggunakan pita frekunsi atau 1,8 GHz. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
- Telkomsel memiliki layanan broadband rumah, Telkomsel Orbit. Layanan ini serupa seperti layanan induk perusahaannya, Telkom IndiHome. Bedanya, jika Telkom IndiHome menggunakan jaringan kabel optik, maka Telkomsel Orbit menggunakan jaringan seluler dan modem WiFi. Selain, jenis jaringan yang digunakan, apa lagi perbedaan Telkomsel orbit dan IndiHome?Baca juga Tawarkan Layanan Serupa, Telkomsel Orbit dan IndiHome Saling Caplok? Head of Home LTE Project Telkomsel, Arief Pradetya mengatakan, layanan Telkomsel Orbit membawa tiga nilai jual utama yang menjadi dasar pembeda dari IndiHome. 1. Jangkauan Keunggulan Telkomsel Orbit yang pertama adalah cakupan wilayah yang lebih luas. Berbeda dari IndiHome yang menggunakan kabel, untuk bisa terhubung dengan internet, Orbit mengandalkan jaringan seluler 4G."Telkomsel Orbit berbasis wireless dengan jaringan 4G. Otomatis bisa dibilang, selama ada sinyal 4G Telkomsel, Anda bisa pakai Telkomsel Orbit," kata Arief dalam kesempatan jumpa pers dengan media, Rabu 29/9/2021. Ia melanjutkan, jaringan 4G sendiri sudah luas dan mestinya bisa menjangkau 95 persen populasi masyarakat Indonesia. 2. Fleksibilitas Kedua, layanan yang fleksibel. Biasanya layanan fixed broadband seperti IndiHome mengharuskan pelanggan untuk meneken kontrak langganan dengan biaya tertentu. Arief mengatakan, keharusan membayar biaya langganan setiap bulan itu mungkin menjadi "beban" bagi sebagian pelanggan. Makanya, sebagai pembeda, Telkomsel Orbit mengadopsi sistem prabayar. "Jadi pelanggan tidak ada kontrak, bisa beli kuota internet sesuai kebutuhan," kata Arief.
Berikutulasan singkat mengenai paket internet Smartfren, Indosat, XL dan Telkomsel, yang ditawarkan di rentang harga Rp. 60.000 hingga Rp. 70.000. Smartfren Super 4G Unlimited. Smartfren baru-baru ini meluncurkan paket internet unlimited terbaru Super 4G Unlimited kuota tanpa batas seharga Rp. 65.000 selama 30 hari. XL Axiata mengadopsi teknologi Dynamic Spectrum Sharing DSS untuk menggelar jaringan internet generasi kelima atau 5G. Bagaimana perbedaan kecepatan dibandingkan 5G Telkomsel dan Indosat? Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, perusahaan mendapatkan izin penyelenggaraan internet 5G menggunakan spektrum frekuensi radio 1,8 GHz. Lebar pita yang dimanfaatkan 20 MHz, di rentang MHz sampai MHz. “Kami mendukung pemerintah mempercepat implemetasi teknologi 5G di Indonesia," kata Dian dalam siaran pers, Kamis 12/8. XL Axiata mengandalkan teknologi DSS pada spektrum 1,8 GHz dan 2,1 GHz. Ini memungkinkan pemanfaatan frekuensi yang sama untuk layanan 4G dan 5G. Teknologi itu juga diklaim memastikan kenyamanan pengguna 4G dan 5G. Implementasi DSS menjadi alternatif pilihan mengingat keterbatasan frekuensi yang dimiliki XL Axiata untuk menggelar 5G. XL Axiata juga sudah menguji coba 5G menggunakan teknologi DSS di Depok, Jawa Barat pada Desember 2020. Berdasarkan hasil uji coba itu, kecepatan unduh jaringan 5G 176 Megabyte per detik Mbps dan unggah 90,4 Mbps. Namun, para ahli menyampaikan, berkaca pada perusahaan telekomunikasi global Verizon dan AT&T, penerapan teknologi DSS membuat kecepatan 5G tidak maksimal. Analis seluler di PCMag Sascha Segan mengatakan, teknologi DSS memungkinkan operator seluler berbagi saluran 4G dan 5G secara bersamaan. Namun, kecepatan 5G menjadi tidak maksimal. "Verizon dan AT&T pada dasarnya baru saja menggunakan peluang sisa dan ujung spektrum 4G mereka," kata Sascha dikutip dari 9to5mac pada Februari 23/2. "Kinerjanya jadi tidak ada artinya.” Presiden sekaligus pendiri firma riset industri nirkabel Signals Research Group Michael Thelander juga menyampaikan, teknologi DSS membuat kecepatan 5G tidak maksimal. "Ini seperti memiliki mobil sport super cepat tapi Anda terjebak di jalan bebas hambatan," katanya. Kecepatan internet masing-masing generasi jaringan internet 2G hingga 5G Phone Arena Menurutnya, dibandingkan Verizon dan AT&T yang menerapkan DSS, perusahaan telekomunikasi seperti T-Mobile malah mendapatkan kecepatan yang lebih baik. Ini karena tidak banyak menggunakan DSS. sudah mengonfirmasi kemungkinan kecepatan 5G berkurang kepada XL Axiata. Namun belum ada tanggapan hingga berita ini dirilis. Sedangkan Telkomsel menggunakan spektrum 2,3 GHz untuk 5G. Berdasarkan pengujian di Solo, kecepatan pengiriman data dari 5G Telkomsel mencapai 816 Mbps dan unduh 30 Mbps. Sedangkan Indosat memilih spektrum frekuensi 1,8 GHz. Berdasarkan hasil uji coba, kecepatan akses internet 5G milik Indosat mencapai 540 megabyte per detik. Tingkat latensinya sekitar 10 milidetik ms. Lalu Smartfren menguji coba 5G pada spektrum frekuensi 28 Gigahertz GHz. Hasil pengujian menunjukkan, kecepatan pengiriman data hingga 1,8 Gigabyte per detik Gbps. Itu berdasarkan pengujian dengan skenario menggunakan MiFi atau modem wifi yang dihubungkan ke headset berbasis virtual reality VR dan augmented reality AR. Headset VR menayangkan video Wonderful Indonesia milik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf. Selain itu, uji coba 5G menggunakan streaming game VR. Berdasarkan pengujian dengan skenario itu, kecepatan jaringan 5G Smartfren hingga lebih dari 1,8 Gbps. Ini lima sampai enam kali lipat kecepatan 4G. Pada 2019, Smartfren juga menguji coba 5G pada frekuensi 28 Ghz di pusat produksi minyak Marunda Reffinery di Marunda, Jawa Barat. Saat itu, kecepatannya tembus 8,7 Gbps. Namun Smartfren belum mendapatkan izin dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Kominfo. “Sampai saat ini, Kominfo belum menerima pengajuan resmi dari Smartfren mengenai pelaksanaan Uji Laik Operasi atau ULO,” kata Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi kepada Jumat 13/8.